Mahasiswa FK untuk Kedokteran Islam Indonesia?

Teman2ku tersayang, sebelum kita melangkah lebih jauh tentang bagaimana peran mahasiswa kedokteran terhadap Kedokteran Islam Indonesia, yuk kita tanyakan pada diri kita masing-masing, sudahkah kita paham tentang kondisi real kedokteran islam di Indonesia saat ini? Karena pemahaman tentang ini justru harus kita pahami terlebih dahulu, agar nantinya kita sebagai mahasiswa kedokteran dapat menentukan ranah apa yang tepat bagi kita untuk bergerak mengembangkannya =)

Kedokteran Islam Indonesia
Dalam sebuah seminar yang dibawakan oleh seorang pengamat kedokteran islam, yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran UMY, dr.Sagiran,SpB,M.Kes, banyak informasi yang bisa kita dapatkan tentang bagaimana kondisi kedokteran islam di Indonesia saat ini.

Di Indonesia terdapat lima buah lembaga fatwa yang menaungi permasalahan kedokteran islam. Diantaranya :
1. Lajnah Bahtsul Masail Diiyyah (di bawah Nahdatul Ulama)
2. Majelis Tarjih (di bawah Muhammadiyah)
3. Komisi Fatwa MUI
4. Dewan Hisbah PERSIS
5. Majlis Pertimbangan Kesehatan dan Syara’ (MPKS, di bawah DepKes RI)

Tiap-tiap lembaga berisi para ulama yang cukup aktif merespon tentang isu kedokteran modern yang berkembang di Indonesia. Namun mari kita perhatikan lebih seksama, lembaga-lembaga tersebut dibentuk sejak tahun 1926. Menurut pemaparan dokter Sagiran, mereka telah membahas 437 masalah. Namun, masalah kedokteran yang terbahas baru sekitar 27 masalah (13,3%). Dan belum ada peran aktif dari generasi kita sebagai mahasiswa dalam peningkatan prduktifitas kajian masalah-masalah tersebut.

(Referensi : Makalah seminar dr.Sagiran,SpB,M.Kes, di Unissula)

Posisi strategis Mahasiswa FK
Pertanyaan selanjutnya, sebetulnya bagaimana sih posisi organisasi mahasiswa kedokteran muslim di Indonesia? Yuk kita zoom out dulu..

Pada tingkat dunia, kita mengenal organisasi bernama FIMA (Federation of International Medical Association) yang berisi tenaga medis dari berbagai negara. Tiap-tiap negara diwakili oleh satu badan organisasi, Indonesia diwakili oleh IIMA (Indonesia Islamic Medical Association). Nah, IIMA itu sendiri membawahi tiga buah organisasi, diantaranya :
  1. FOKI (Forum Kedokteran Islam Indonesia) : berisikan mahasiswa fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia
  2. IMANI (Islamic Medical Association and Network of Indonesia) : beranggotakan kaum muda islam yang terutama bergerak di bidang relief daerah konflik dan bencana alam
  3. MUKISI (Majelis Syura Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) : yang diikuti oleh rumah sakit-rumah sakit islam di Indonesia

Buat apa sih bicara soal ini? Karena, dari sini kita semakin mengetahui bahwa kita sebagai mahasiswa kedokteran sudah memiliki posisi yang strategis dalam pengembangan kedokteran islam di Indonesia. Selanjutnya, tinggal bagaimana dan darimana kita harus berperan?

Yuk, identifikasi SWOT kita =)
Strength (kekuatan)
Kekuatan kita sebagai muslim adalah islam itu sendiri. Bagaimana bisa begitu? Jelas. Islam merupakan agama yang komprehensif, menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Dan bidang kedokteran ini sangatlah menunjukkan bahwa Islam adalah sebenar-benar agama. Dimulai dari banyaknya ayat-ayat Al-qur’an yang terbukti kebenarannya lewat ilmu kedokteran, kemudian banyaknya pembuktian tentang korelasi ibadah dalam islam dengan kesehatan, dan masih banyak lagi.

Selain itu, islam pernah memimpin peradaban dunia. Ketakutan negara barat terhadap islam ditandai dengan adanya perang pemikiran (ghazwul fikri) dengan menyebar fitnah bahwa islam adalah teroris.

Weakness (kelemahan)
Kelemahan terbesar kita adalah karena kita tidak menyadari kekuatan kita. Kita tidak mampu memahami bahwa ilmu pengetahuan (termasuk bidang kedokteran) dapat mengangkat islam lewat segala pembuktiannya.

Kita juga masih belum mampu melihat sosok teladan kita, Rasulullah, dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti aspek sosial, militer, politik, ekonomi, dan lainnya. Sehingga, contoh agung itu hanyalah menjadi panutan dalam keagamaan saja.

Opportunity (kesempatan)
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, posisi strategis kita sebagai mahasiswa kedokteran merupakan sebuah kesempatan yang sudah terbuka lebar bagi kita untuk memulai adanya pergerakan baik pemikiran intelektual maupun gerakan massive bagi perkembangan kedokteran islam kedepannya.

Threat (ancaman)
Masih banyak pihak-pihak lain yang tidak menginginkan berkembangnya kedokteran Islam.

Alternatif solusi
Terus gimana ya solusinya..? yuk kita kaji sama2^^
Disini, saya coba untuk memaparkan beberapa solusi. Inti dari solusi yang coba saya berikan adalah membangun sebuah paradigma baru tentang hakikat dari ilmu kedokteran islam itu sendiri.

Paradigma yang sebaiknya ditanamkan adalah :
Kewajiban seorang muslim
Muslim dengan kewajiban kita untuk berkontribusi dalam kemajuan islam. Berkontribusi bukanlah sekedar ”ikut membantu” namun kontribusi adalah mengenali potensi diri, memahaminya, melatihnya, dan mendayagunakan potensi itu untuk kebermanfaatan maksimal dalam kemajuan islam. Dalam hal ini, potensi kita jika dibandingkan dengan muslim lainnya adalah kemampuan dan pengetahuan medis, disinilah kita dapat berperan lebih.

”Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapa di antara mereka yang terbaik amalnya” (Al-kahfi:7)
Pemahaman masalah
Selain itu, kita mencoba untuk memberikan pemahaman tentang kondisi kedokteran islam di Indonesia (seperti yang telah saya paparkan sebelumnya) kepada mahasiswa kedokteran muslim agar mereka dapat mulai menyusun dan menimbang kontribusi seperti apa yang akan mereka berikan.


Selain itu, solusi lain dari saya :
  1. Menyusun sebuah konsep ”standar kompetensi dokter muslim”, agar mahasiswa kedokteran mengetahui kompetensi apa saja yang seharusnya ia kembangkan dalam proses persiapannya menjadi dokter (contoh : kompetensi untuk menentukan hukum dari suatu tindakan medis)
  2. Memperbanyak kegiatan yang bersifat kajian, terutama tentang kedokteran islam. Seperti :
  • Pengkajian ayat-ayat Al-qur’an yang dapat dijelaskan dalam ilmu kedokteran
  • Ibadah-ibadah dalam islam yang bermanfaat bagi kesehatan (contoh : manfaat shalat tahajjud yang dapat meningkatkan imunitas, manfaat puasa ramadhan,dsb)
  • Isu-isu kedokteran terkini, dan pembahasan hukumnya dalam islam (contoh : bagaimana hukum dari aborsi, obat batuk yang mengandung alkohol,dsb)
  • Pembahasan tentang sejarah kedokteran islam
  • Pengkajian tentang keajaiban dalam tubuh manusia untuk meningkatkan keimanan (seperti proses sperma yang dapat mengenali ovum sebelum terjadinya fertilisasi, dsb)
  • Pengobatan ala nabi (tibbun nabawi, seperti bekam, madu, habbatussauda,dsb)
  • Membuka sebuah forum diskusi mengenai sistem Rumah Sakit Islam di Indonesia, seperti apakah sistem yang ideal, bagaimana cara maintenance-nya, dsb

Segitu dulu pemaparan dari saya tmn2, mudah2an pemikiran ini dapat memberikan inspirasi baru bagi calon-calon dokter muslim untuk berjuang bersama di jalan ini. Ditunggu masukan lainnya ya tmn2 =)

Mahda ahdun naumi ya ikhwah, Laa rahata lil mu’min illa fi jannah
Sudah lewat waktu untuk tidur wahai saudaraku, tak ada istirahat bagi seorang mu’min kecuali di surga..

Semoga bermanfaat^^


3 comments:

  Intan

15:19

GOOD! lanjutkan Sofa! Mari berkarya..
btw, cerita2 pengalaman FIMA tahun ini yaa

  sofa.rahmannia

11:53

insyaAllah teh Intan,
aku masih nyusun cerita2 selama di FIMA yang InsyaAllah bermanfaat bgt buat kita teh, terutama calon dokter muslim^^

  dr. Anhar

06:26

gud gud gud
solusi dari ka sofa cukup memberi inspirasi bagi saya...
thanks...

Daisypath Anniversary tickers