Kisah Subuh


Azan subuh berkumandang, kali ini bukan untuk membangunkan kami dengan “asshalatu khairu mina an-naum” nya..

Lempengan panas setrika sudah menggilas jilbab-jilbab kami yang mulai kusut disimpan dalam semalam,
Kami harus bergegas!

Dinginnya hawa subuh melunturkan kantuk yang menyelimuti mata dan kelopaknya, seperti salah satu motto iklan
”dingin, menyegarkan!”

Pintu asrama berderit, bel berbunyi, suasana subuh mulai ramai..

Dalam perjalanan, kami disambut oleh taburan bintang dan senyuman rembulan. Bersih dan jelas, sambil membayangkan mereka mengatakan :
”Assalamualaikum, hamba Allah. Kami menjadi saksi atas keinginanmu memuliakan subuh”

Well, itu hanya selintas kenangan kami di masa lalu...
Kini, rutinitas menyenangkan itu tidak mudah kami lakukan, namun kami sungguh merindukannya..

-untuk sahabat2 subuh-
MAN Insan Cendekia Serpong

4 comments:

  uwh

22:59

kangen jugaa... :(

  Aristyani DR

15:30

sofa sayang,,,
kangen sekali dengan suasana shubuh di Insan Cendekia tercinta...
kangen sekali dengan dirimu....

  sofa.rahmannia

17:41

@urwah : iya dek, ka sofa kangenn bgt.. entah kenapa akhir2 ini pas abis subuh di kosan jd keingetan suasana IC ^^
*trus tiba2 sadar sekarang baca asmaul husna-nya sendiri2 di kosan masing2*
kangen juga pulang tawarih sambil jalan santai bareng urwah, hehe :)

@ucul : kangen cul >.<
kangen juga sama Sadis yang nyatetin kita kalo masbuk, hehe

  ex 204 J :D (nek awakku ra lali hhehe)

20:26

pas kelas 1, subuh hari rabu imamnya kak akif.. paling semangat datang ke masjid (soalnya klo baca surat metode kilat hhehe)

Daisypath Anniversary tickers