parenting

Terinspirasi dari kolaborasi dua insan terbaik yang pernah kutemui. Bagaimana kolaborasi ini mencetak sebuah generasi dan membinanya tanpa lelah. Dari mereka aku belajar tentang banyak hal, dan semoga kebermanfaatan ini akan terus berlangsung lewat note yang sengaja kutulis ini.. =)

Berawal dari sebua
h harapan
Keluarga ini dibangu
n dengan sebuah optimisme akan sebuah penghidupan yang lebih baik. Ayah adalah anak pertama dari 10 bersaudara, dimana mbah kakung (kakek dari ayah) sudah dipanggil Allah ketika ayah sedang menempuh studinya. Mbah kakung juga tidak meninggalkan harta warisan bagi anak2nya, karena latar belakang keluarga ayah dulu adalah supir angkot..
Begitu juga dengan ibu, latar belakang keluarga ibu adalah pedagang, jid (kakek dari ibu) rajin berjualan jepitan rambut anak2 di pinggir jalan, sedangkan jiddah (nenek dari ibu) rajin memproduksi bedak untuk kosmetik remaja2 saat itu..

Aku, dan adikku yang pertama termasuk sangat beruntung,kenapa..? karena masa kecil kami sangat bahagia dan diwarnai dengan kesederhanaan.. rumah kontrakan kami dulu langganan bocor (kadang2 ini membuat aku dan adikku waktu itu sangat senang karena itu tandanya kita bisa hujan2an,hha) bahkan adakalanya kami sekeluarga kebanjiran n harus mengungsi di rumah orang karena tepat di belakang rumah kontrakan kami ada sawah+empang kecil2an..

Sedikit2 ayah+ibuku meniti jalan ini dengan sgt tekunnya.. mereka adalah superteam yang ngga ada tandingannya,hhe.. dan sekarang alhamdulillah kami sekeluarga hidup berkecukupan dan aku dikaruniai 4orang adik lagi^^

Kolaborasi s
uperteam
Aku suka cara
mereka membagi peran, ibu ngga pernah melewatkan satu haripun tanpa menjemput anak2nya di sekolah.. walaupun beliau bekerja, belum pernah aku dengar beliau mengeluh karena kelelahan menunggu kami pulang sekolah, di perjalanan pulang kita berbagi cerita tentang kegiatan seharian di sekolah.. dan hal itu terus berlangsung sampai semua anak2nya nanti lulus SMP..

Dan ayah..? sesibuk apapun beliau mencari nafkah untuk kami, beliau ngga pernah melewatkan saat2 kebersamaan kami (walaupun singkat) di rumah.. ayah membiasakan semua anak2nya untuk selalu shalat berjamaah lima waktu, dan sekarang, setiap subuh kedua adik laki2ku yang paling besar sudah siap dengan sepedanya utk membonceng dua adik laki2ku yang kecil menuju masjid..

Kadang2 kami shalat berjamaah di rumah, selesai shalat ayah akan mengulang pertanyaan2 seperti :
-apa pesan ayah...? (jwb: Allah melihatku, Allah mendengarku, Allah bersamaku)
-apa tujuan hidup kita...? (jwb: mati, masuk surga, bertemu dengan Allah, ketemu+salaman sama Rasulullah)
Jawaban itu sudah terekam dengan baik di setiap anak2nya, sampai adikku yang saat itu masih TK.. =)

Satu hal yang aku sangat kagumi, sesibuk apapun ayah, ayah ttp hobi mandiin adikku yang paling kecil sebelum berangkat sekolah,hhe. Beliau paling semangat ngajakin empat anak laki2nya tanding futsal, dan memang, benda wajib yang ngga pernah lupa dibawa kemanapun kita jalan2 adalah ”bola”..

Beliau sangat dekat dengan kami semua, termasuk denganku.. kadang2, di tengah kesibukan kuliahku, beliau sengaja menelponku dan membawa kesejukan lewat kebijaksanaannya.. i love him really much^^
Sesekali beliau mengarahkan aku untuk merencanakan masa depanku, termasuk soal jodoh.. lagi2, dengan kebijaksanaannya, beliau berkata (yang terekam sangat kuat dalam ingatan ini)
cukuplah Allah.. cukuplah Allah Al-Fattah yang membukakan hati hambaNya.. di saat yang tepat..
cukuplah Allah.. cukuplah Allah An-Nafii yang mendatangkan dia di saat kakak (aku) benar2 membutuhkannya..


Ibu adalah madrasah bagi kami untuk belajar tentang kehidupan, dan ayah.. adalah teladan dalam setiap kebijaksanaan.. Kurasa, pembagian peran ini adalah kolaborasi yang menarik dari fitrah dua sifat yang Allah ciptakan..
salah satu corak warna sebuah keluarga yang bercita2 bertemu lagi di surga.. dan pastinya, masih banyak lagi corak2 lainnya, dengan cara yang berbeda, namun satu tujuan yang sama... =)

Dan sekarang, kami sadar mereka sudah semakin tua.. sesekali kami mendapati ayah/ibu sakit di bagian2 tertentu.. membuat kami semua anak2nya ingin mendekap mereka.. lebih erat...

4 comments:

  Tazkia Fatimah

22:10

aiiihh teteeeehh
sukaaa deh sama keluarga teteeeh
gabung doongg *BLLEETAAAKKK*
HAHAHAHAHA XD

Senang sama keluarga teteh yg harmonis dan agamis
semoga teteh besok juga bisa jadi ibu yg HEBAT kek ibunya teteh
huhuhuhu ^0^

  menantipagi

16:28

subhanallah

kagum,,,
salam kenal

  sofa.rahmannia

06:13

@tazkia : amin3x.. ayoo tazkii, jadi adeku yg ke-6 hehehe =)

@pojok : salam kenal juga^^

  Anonymous

17:13

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh kak nia, kenalin saya arso, tmn ny ical hehe.
Masya ALLAH, bahagia ya mb punya ortu yg selalu mendorong anak2nya utk taqwa kpd ALLAH dan Rasulullaah SAW.
Aq sampai pengin nangis baca tulisan kakak yg satu ini.
Tp aq tetap khusnudzon kpd ALLAH mb. Pasti ALLAH tahu mana yg terbaik buat kita. Pasti ALLAH tidak salah memilihkan taqdir buat hambaNya. Semoga mas hilmi dan mb sofa dibarokahi Allah sehingga bs jadi ortu Shalih dan Shalihah ya mb.

Salam buat mas hilmi, fahmi, dan razan ya mb. Semoga mereka tumbuh jadi lelaki Shalih. Aamiin Yaa ALLAH Yaa Robbal 'Aalamin.

Daisypath Anniversary tickers